Sumber. http://galau.blogdetik.com/2013/04/16/kami-pelajar-sma-indonesia-tahun-2013-kecewa-dengan-uan-2013/#.UXM5S2cZp0v
Sebelumnya maaf atas keputusan saya yang
sempat menghapus unek - unek ini. Tapi setelah mendapat dukungan moril
dari temen - temen blogger. OK deh, saya harus tetap memposting ini di
blog ini. Sempat merasa down, Tertekan ga karuan malah sempat nggak mau
nulis kritikan dan curhat lagi.
Tapi sepertinya diluar sana masih banyak
teman - teman saya yang merasa satu hati dengan curhatan ini. Jadi Saya
ga perlu takut di ancem nggak lulus lagi :). Toh, UAN udah gagal.
Saya juga Ingin mengucapkan Selamat untuk
temen - temen yang hari ini baru saja selesai melaksanakan UN, walau
tidak serentak. Tapi untuk kawan kami yang ada di 11 Provinsi semoga
tidak terus - terusan jadi korban PHP. Saya juga tahu kok gimana
perjuangan kalian untuk menghadapi UAN ini, gimana capekya mempersiapkan
UN. Tapi kita ga seharusnya menanggung beban yang seharusnya bukan
kesalahan kita.
Hari
ini benar - benar hari Ujian Nasional paling aneh yang pernah ada. Soal
yang dibagikannya ternyata soal Susulan, di Sekolah sebelah lebih parah
200 orang ga dapet soal. Ada lagi yang paling ekstrem anak SMA justru
dapet soal SMK ! Gila ga tuh?,kata pengawasnya Coba cek soal , soalnya
kelas sebelah ada yang dapet soal SMK !. Udah gitu kualitas LJK nya
tipis banget lagi. Bahkan di hari terakhir saya lihat ada beberapa LJK
yang tintanya luntur nggak karuan. Ya Ampun ini dicetaknya pake tinta
spidol kali ya?.
Sebelumnya saya sebagai pelajar
yang juga mengikuti Ujian Nasional 2013 ingin mengucapkan Turut prihatin
atas cacatnya Ujian Nasional tahun ini. Saya juga muak dengan gaya Sok
hebatnya pemerintah dalam melakukan uji coba dengan membuat UAN 2013
sebanyak 20 paket soal ditambah barcode. Bagus sih tapi kenapa siswa -
siswa banyak yang nggak ikut UAN ya?. Silahkan Pak buat UAN itu jadi
lebih berkelas dengan dihilangkannya kesempatan untuk mencontek. Tapi
jangan buat usaha kami jadi sia - sia.
Hari ini saya lihat liputan tentang
siswa - siswi di NTB yang berteriak histeris, menangis bahkan depresi
ketika mengetahui ujian nasional di Sekolah mereka di tunda lagi untuk
kedua kalinya. Masalahnya masih sama soal belum sampai di Sekolah
mereka.” Silahkan buat 20 paket, silahkan buat dengan barkode, tapi
tolong kalau bisa konsisten dong !, kami udah mempersiapkan segalanya
dengan mati - matian tapi justru yang terjadi kaya gini !”Kata salah
satu cewek yang saat itu di wawancari wartawan.
Konyol deh kalau denger sistem
pendidikan di Indonesia katanya yang hampir tiap ganti menteri pasti
ganti kurikulum. Gonta - ganti terus. Sistem yang ini belum kelar di
ganti lagi !. Uji coba lagi. Kayaknya menteri yang baru merasa Udah
deh, sistem yang mau gue terapin ini lebih bagus dari menteri yang
sebelumnya ! ini sudah saatnya kita move on!.
Woy, kalau mau uji coba, Uji coba
saja pada keluaga mu sendiri, terapkan tuh sistem untuk mendidik anak
cucu dan cicit mu sendiri. Jangan pada masa depan kami , jangan pada
pelajar seluruh Indonesia yang setiap tahunnya dibuat basi dengan
tingkah laku seenak mu sendiri.
OK. UAN sudah berlangsung dua hari,
dan ternyata tidak seperti yang di koar koarkan pemerintah. Malah saya
dengar, kawan kawan pelajar di barat, tengah dan timur ada yang sama
sekali belum melaksakan Ujian Nasional?. Ditunda sampai 4 hari berturut
turut?. Tenang kawan, nasib kami yang sedang melaksanakan Ujian Nasional
jauh lebih menyedihkan daripada kalian.
Hari pertama, OK lah. Tidak ada
masalah. Soal dibagikan dengan semestinya. Bahasa Indonesia adalah mata
pelajaran yang paling pertama di laksanakan.
Sesuai dengan berita berita yang
udah beredar di TV dan juga Internet. Soal dan LJK memang dibuat kembar
siam naskah soal dan Lembar jawaban dibuat sepasang. Paket Soal juga
ternyata benar benar dibuat 20 Tipe plus 10 tipe dibuat untuk mereka
yang sewaktu Ujian grogi dan tidak sengaja mengontori, melipat, atau
mungkin menjilat kertas Ujian karena mungkin terlalu kesal. Dan yang
lebih waw-nya lagi adalah Siswa pengawas bahkan Tim Pengawas Independen ,
pada tahun ini dipastikan tidak bisa mengetahui jenis paket yang
dikerjakan siswa. Karena soal maupun LJK sudah dilengkapi dengan
Barcode. Waw. Udah paketnya 20 biji. Ditambahin barcode pula. Mantap.
Gigit jari aja buat yang Sekolahnya di pelosok sana yang bahkan barcode
apaan aja mungkin ga tau.
Hari pertama bisa dibilang sukses
!, soal bisa dengan mantab saya kerjakan. Bahkan 20 paket soal dan juga
barkode rasa - rasanya nggak berdampak apa - apa. Tidak seseram yang
dikeluhkan. Tapi entahlah bagi mereka teman - teman kami yang Sekolah di
tempat yang tidak layak karena kurangnya perhatian pemerintah.
Saya keluar ruangan dan berdiskusi
dengan teman teman yang lain. Yang saya tanyakan apakah ada yang
mengerjakan soal yang sekiranya sama dengan saya kerjakan?. Dan
jawabannya adalah tidak ada satu orang pun yang mengerjakan soal sama
persis dengan yang saya kerjakan. Saya tanya ke si A ternyata si A ga
sama, si B juga sama sampai si Z mungkin juga ga akan sama. Waw Rumit
sekali~. Tepuk tangan UN tahun ini benar benar Beda. Jadi saya ga perlu
nyontek karena kalau nyontek pun percuma karena beda semua.
Tapi kok gitu ya?. Teman teman kami
di jurusan IPS justru tidak kebagian soal. Pengawas, bahkan guru guru
hingga kepala sekolah kami dibuat bingung, harus bagaimana. Sampai
akhirnya mau tidak mau teman teman kami yang di IPS pun melaksakan Ujian
nasional layaknya Ujian blok biasa.Mereka memakai soal fotokopian dan
mengerjakannya pun tanpa LJK. Langsung jawab di soal fotokopian itu.
Dalam hati Ini Ujian nasionalkan , ya?
Dan kabar menyedihkan pun terdengar
lagi dari Sekolah tetangga. Malah lebih parah Disana banyak siswa yang
tidak ikut UN karena tidak dapat soal, nggak tanggung - tanggung ada
lebih dari 200 Orang. yang nggak ikut !.
Ini yang mau Ujian siapa sih?. Yang
nyuruh anak SMA ujian dengan 20 paket soal + barkode siapa ?. Yang
salah siapa dong? Kok jadi kami yang nanggung?. Setelah dibuat stress,
dibuat capek untuk mempersiapkan diri setiap hari pulang sore eh ujung -
ujungnya di PHP?. D
Seperti hari ini. Selasa, 16 April
2013. Ketika mata pelajaran yang sedang di Ujikan adalah Fisika dan
Bahasa Inggris. Di Sekolah saya, ada 3 Ruangan yang mendapat soal yang
salah. Kami yang jelas jelas datang ke Sekolah super pagi justru
menerima paket soal Ujian Nasional Susulan.Wah, apa apaan ini?, apa
karena dipusat soalnya keabisan stok? Jadi kami justru dikasih soal
ujian Susulan? . Tentu saja kami pun tidak terima. Pengawas pun kaget .
Lho, kok soal susulan?. Akhirnya di tariklah tuh soal yang sudah
dibagikan. Pengawas dan pihak sekolah pun dibuat sibuk. Mereka juga
terlihat berkali kali menghubungi pusat untuk konfirmasi soal. Tapi
sepertinya hasilnya mengecewakan. Biasalah Indonesia !.
Alhasil kami lantang lantung nggak
jelas. No Soal, No pengawas dan membosankan. Kami seperti anak yang
kehilangan Ibunya. Sampai akhirnya setelah dibuat panas dan lelah
menunggu lamaaaaaaaaaanya soal.
Soal akhirnya tiba 2 Jam kemudian tepat
ketika teman - teman kami yang mendapatkan soal baru aja selesai
mengerjakan soal Fisika. Perut keroncongan, cuaca sedang panas -
panasnya dan kami kesal.
Soal akhirnya datang. Itu pun bukan
soal asli. Tapi soal hasil kerja keras para panitia dan juga pengawas
yang mau tidak mau harus melakukan foto kopi gila gila-an. Bayangkan
soal 20 Paket yang nomor paketnya saja tidak bisa diketahui dengan mata
telanjang. Bisa dipastikan betapa ruwetnya guru - guru kami, betapa
lelahnya pengawas kami yang juga notabennya seorang guru yang mengajar
di Sekolah lain. Kami pun mengerjakan soal langsung di naskah soal
fotokopian. Masih begitu hangat kertasnya saat kami menyentuhnya.
Seperti baru beberapa menit yang lalu di fotokopi. Tidak boleh pake soal
fotokopian?.
Bukan salah kami !. Ini salah bapak yang tidak siap !,
salah bapak yang tidak memeriksa pekerjaan bawahan bapak !. Tahunya
anggarannya segini,laporannya dilihat OK. Tapi nggak tahu dilapangan
seperti apa.
Sesaat kemudian teman saya ternyata
ada yang lembar soal fotokopinya soalnya kurang selembar. Dia juga
protes. Dan pengawas nanya Ada yang soalnya seperti ini, Sambil
membacakan soalnya lengkap dengan opsinya pada nomor sekian. Dan disitu
barulah dia sadar Oh iya, soalnya kan 20 paket mana ada yang sama.
Mana tahu itu soal paket berapa. Alhasil pengawas pun meminta kepada
panitia untuk meminjam soal ruang sebelah yang sama untuk fotokopi
lembar yang kurang.
4 Jam nelor di kelas dengan kondisi
otak yang sudah mengkerut. Diluar terdengar suara teman teman kami yang
bernasib baik, dimana mereka dapat melaksakan UAN dengan normal, lega
sudah menyelesaikan soal Fisika. Ngobrol santai dengan angin sepoi -
sepoi. Sedangkan kami 3 ruangan harus melaksanakan UAN di tengah kondisi
yang benar benar absurd!. Sempat nggak ada dan nggak pengawas selama 2
jam membuat kami seperti Aduh ini UAN bukan sih?.
Selama 2 jam itu Terus kita ngapain
dong?. Nothing. Otak ini rasanya kalau harus ngerjain Fisika udah aduh,
udah deh kalau harus ngerjain fisika harusnya tadi pagi bukan siang
bolong perut laper otak mengkerut kayak gini. Jujur, konsentrasi
mengerjakan soal sama sekali ga ada. Yang ada di kepala cuma Ingin
nyelesain soal dan cepet pulang .Yah, Semoga aja tetep lulus. Tapi katanya sih UN Tahun ini udah gagal. Bahkan Ahok dan Jokowi aja Setuju kalau UAN di hapus. Nggak percaya ? Nih buktiny.
Lanjutan
Pertanyaan awal?.
Jadi, pemerintah sebenarnya niat ga sih?. Udah bikin peraturan sedemikian ruwet!.
Udah bikin sistem yang katanya demi
meningkatkan kualitas pendidikan lah !. Tapi nyatanya ga becus juga
kan?. Emang dari dulu juga ga becus sih.
Kemana tuh dana anggaran Ujian
Nasional 2013 yang jumlahnya mencapai Rp120.457.937.603 ? Eh nggak ding
tapi Rp 800 Miliyar !!!!!!.. Dikantonginkah?. Di Simpen buat plesiran ke
luar negerikah? buat leha - leha ke Eropa kah?. Mana sih bukti katanya
anggarannya Rp 800 M?
Wahai menteri Pendidikan !
janganlah engkau mempertaruhkan masa depan kami untuk Uji coba - Uji
coba gagal mu. Kami bukan kelinci percobaan . Kami adalah harapan bangsa
di masa depan !. Kami Sekolah untuk menikmati setiap detik proses
belajar kami !. Kami belajar memperbaiki kegagalan kegagalan saat
melakukan banyak kesalahan dalam proses belajar !.
Memang Bapak menteri mau tanggung
jawab kalau sampai masa depan kami jadi suram? Susah dapet kerja? ,
akhirnya pengangguran nggak lulus SMA dengan paket C yang ditolak dimana
dimana bertaburan. Yang lulus aja susah dapet kerja apa lagi yang ga
lulus?.
Memang bapak mau tanggung jawab
atas semua hal yang kami kerahkan untuk bisa lulus Ujian nasional ?.
Kami bimbel disana sini, keluar duit banyak buat ikutan les disana sini
yang ga murah, ikut try out dan segala macem , belajar gila - gilaan
cuma buat menghadapi tetek bengek ujian Nasional . Guru - Guru kami kau
buat menangis karena memikirkan kami. Seolah olah kerja keras mereka
dalam mendidik kami justru ditentukan oleh Dirimu seorang, oleh sistem
Ujian Nasional yang kau buat !. Wah, enak ya bikin para ABG stress?.
Enak ya liat para pelajar ada yang bunuh diri Cuma gara gara UN?.Enak ya
liat para pelajar jadi pada syirik? Ke dukunlah, kuburanlah, nangis
nangislah pas Istigosah Cuma gara gara sistem Ujian Nasional yang Bapak
buat Seorang !.
Mana tuh anggaran pendidikan yang katanya 20 % dari APBN?. Paling udah di gerogotin tikus berdasi dan berjas.
Kami belajar itu dari kelas 1 , 2 ,
3 SD , SMP hingga SMA di Sekolah kami di didik oleh guru kami bukan
oleh Menteri pendidikan ! . Yang tahu kualitas kami, akhlak kami, ya
Guru Kami !. Sekolah Kami .Bukan Ujian Nasional ! Bukan sistem Uji coba
yang engkau buat !.
Untuk apa sih Ujian Nasional?.
Ijazah?. Untuk apa sih Ijazah?. Cari kerja?. Tapi mau dikemanakan
kemampuan kami?. Skill yang kami dapat dari Sekolah?. Kenapa pada
akhirnya kami bekerja disuatu tempat hanya berdasarkan Nilai Ijazah yang
notabennya belum tentu hasil yang jujur?. Guru guru kami lebih tahu
sejauh mana kemampuan kami Pak! Percayalah !. Setiap hari kami bertemu
dengan mereka, di didik mereka jadi yang tahu luar dalam karakter kami
adalah mereka.
Jika kami ujung ujungnya Sekolah
Cuma untuk nyari nilai di Ijazah, yaudah mending dari dulu dulu aja kami
bimbel aja terus - terusan !. Ngapain Sekolah?, udah banyakin aja
bimbel.
Belajar yang terpenting adalah
prosesnya Pak ! bukan nilai !, Jujur kami para pelajar SMA Kecewa dengan
bapak !, dengan sikap Bapak yang seolah olah menjadikan kami sebagai
kelinci percobaan !. Kenapa sih UAN yang jelas - jelas nggak membuat
kualitas pendidikan jadi baik nggak di hapus aja?. Takut ga dapet
anggaran Ujian Nasional lagi ya Pak?. Kenapa harus takut? Anggaran Itu
kan buat Ujian nasional bukan buat bapak.
Atau mungkin bapak ingin menghapus
Ujian Nasional itu nanti menunggu 90% siswa Indonesia tidak lulus dulu
ya ?. Intinya yang nentuin kelulusan itu sistem yang bapak buat dong?.
Aduh pak, Jangan harap kualitas
pendidikan dan lulusan SMA meningkat. Jika fasilitas fasilitas
pendidikan dan mutunya saja tidak becus kau benahi !. Bapak tahu nggak
sih perbedaan kualitas pendidikan antara
Sekolah yang ada di kota dengan
sekolah yang ada di pelosok perdalaman sana?. Pasti bisa dong !. Jangan
samain dong Pak Sekolah antara Sekolah yang ada di Kota dengan yang ada
di Perdalaman Papua ! Beda pak !.Semudah membedakan Mbe sama kuda !.
Bukannya membeda - bedakan Pak. Tapi jelas sangat jauh bahkan sekolah
yang ambruk aja banyak kan?. Bapak tahu ga sih? apa ga tau? kemana aja
Pak?. Jangan - jangan bapak cuma bisa nerima laporan dari bawahan aja
ya, Pak tanpa ngecek di lapangan?. Kenapa sih, nggak tiru aja cara
Jokowi dan Ahok bekerja pak?. Mereka kalau tahu bawahannya nggak becus
langsung dipecat loh pak. Bapak udah pecat belum bawahan bapak yang
kerjannya nggak becus dan nyedot anggaran doang?.
Bapak ingin soal Ujian nggak bocor
kan?. Pelajar yang ada di Sulawesi bisa aja minta tolong pelajar yang
ada di jawa supaya ngasih tau soal apa saja yang keluar.
Sudah saatnya sistem pendidikan
dibenahi !, Semua sekolah yang ada diseluruh Indonesia fasilitasnya juga
di benahi, sehingga dari sabang sampe marauke seluruh anak Indonesia
sama sama mendapatkan kualitas yang sama dalam mengeyam pendidikan.
Selebihnya terserah Bapak mau ngadain Ujian Nasional , Ujian regional ,
Ujian Internasional pun terserah , karena kami sudah mendapatkan
kualitas pendidikan yang rata. Bapak bukan guru kami, bapak itu menteri
yang tugasnya harusnya membenahi , bukan membuat depresi dan semakin
membuat pendidikan semakin aneh. Guru - guru yang tak rela anak didiknya
tidak lulus karena proses belajar selama 14 tahun tidak ada harganya.
Wajar ga sih sekolah 14 tahun hanya ditentukan dalam 4 hari?. Mending
saya ga usah sekolah Pak. Mending saya dari SD, SMP dan SMA saya
belajarnya Ujian nasional aja terus.
Tulisan ini hanya unek unek semata, bukan menjelekan menteri pendidikan tapi berbicara sesuai fakta. Bukan
merasa sudah hebat karena baru saja bisa melewati UN meski tidak tahu
lulus atau tidak, Bukan. Tapi hanya rasa simpati sesama pelajar
Indonesia yang sudah cukup berat menanggung kepercayaan orang tua, guru2
yang sudah susah mendidik mereka yang berharap mereka lulus dan sukses.
Guru dan Orang tua juga Ingin mereka
sukses melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan kelak jadi orang
berguna demi bangsa dan negara Amin. Pelajar juga Manusia Pak, mereka
punya masa depan yang harus dicapai untuk menjadi generasi yang maju !.
Untuk sahabat - sahabat ku di 11
Provinsi yang masuk dalam kategori daerah yang belum kebagian soal ,
semangat !. Kalau kalian punya temen yang udah melaksanakan UAN bisa
tanya tuh soal apa aja yang keluar.
Nanti kalau kertas jawabannya
tipis, Ya yang sabar aja!. Hati - hati, sekali rusak tuh LJK maka lo
harus ganti dengan soal yang baru !!. Kalau LJK cetakannya luntur,
sebaiknya jangan minta gantinya. Karena pasti nggak ada gantinya. Paling
minta izin Tim independen dan polisi buat fotokopi soal :p.
Hari ini wakil kemenbud pun bilang
“Negara kita ini luas kan jadi…” selebihnya saya nggak mau dengar alasan itu.
Pak, kalau udah tahu Indonesia itu luas?
kenapa percetakan dilakukan cuma di pulau jawa doang?, udah gitu hanya
dilakukan di bogor pula. Takut soalnya bocor kah?. Dengan apa kami
melihat bocoran jika soalnya saja 20 paket?. Ditambah barcode pula?.
Kami terima kok jika UAN 20 Paket , kami juga tidak keberatan dengan
barkode tapi tolong konsisten !.
Indonesia itu terdiri dari berbagai
pulau. Kenapa percetakan nggak disebar di setiap pulau pak?. Sulawesi
saya yakin pasti siap kok, pasti siap juga mengamankan proses
percetakan. Kalau sudah amburadul seperti ini Paling juga yang bisa
diucapkan hanya Maaf dan selebihnya “Ah, kan itu cuma masalah telat
cetak aja”
Padahal dampaknya kayak gini :
HAPUS UAN SECEPATNYA ! RATAKAN
KUALITAS DAN MUTU PENDIDIKAN DARI SABANG SAMPAI MERAUKE SECEPATNYA !
KALAU BISA SIH GANTI JUGA MENTERINYA TAPI JANGAN KURIKULUMNYA !!!
BERANTAS OKNUM - OKNUM YANG TIDAK BISA DIPERCAYA!!!! KAMI SEMUA SUDAH
MUAK JANGAN POLITISASIDI DUNIA PENDIDIKAN ! STOP SAMPAI DISINI.
UN 20 PAKET, 30 PAKET, 100 PAKET ATAU SETIAP SEKOLAH SOALNYA BERBEDA? IT’S OKAY ! BARCODE ? OK .
KERTAS LUNTUR?, LJK TIPIS?, SALAH
KIRIM SSOAL?, TIDAK KEBAGIAN SOAL? TELAT CETAK ! TELAT PENGIRIMAN?. ITU
BUKAN ALASAN PAK. ITU ADALAH TANGGUNG JAWAB YANG SUDAH SEHARUSNYA DI
LAKSANAKAN DENGAN PROFESIONAL !.
INI ADALAH BEBAN UNTUK KAMI. INI
JUGA BUKAN KESALAHAN KAMI JADI KAMI SEHARUSNYA TIDAK PERLU
MENANGGUNGNYA. TUGAS KAMI CUKUP MENGERJAKAN UAN SEBAIK MUNGKIN BUKAN
MENUNGGU KAPAN DATANGNYA SOAL.
(Di Jepang tidak ada alasan
untuk terlambat,bahkan jika seorang pejabat melakukan kesalahan sedikit
saja, apa lagi sampai mengancam masa depan banyak orang . Maka Ia tidak
segan - segan mengundurkan diri bahkan rela menyobek perutnya sendiri
jika malu)
Sumber. http://galau.blogdetik.com/2013/04/16/kami-pelajar-sma-indonesia-tahun-2013-kecewa-dengan-uan-2013/#.UXM5S2cZp0v